Sabtu, 27 September 2008

DARUL ARQAM IS MY LOVE


Dalam menjelang penghujung malam, ketika fajar telah datang membayangi, di saat malam akan segera pergi, keheningan suasana tiba tiba dipecahkan oleh suara lantunnan ilahi di sudut kota garut ini.Tidak lama kemudian bersamaan dengan berjalanya suara kalam ilahi melengking memecah kesunyian,tiba tiba terdengar suara benda bertalu talu di ruang asrama yang disertai suara yang hampir parau"qum qum qum shubuh shubuh", suara dari sesosok manusia ikhlas yang sedikit memaksa untu segera bangkit. begitulah suara itu bagaikan nyanyian merdu pagi hari yang disertai musik talu-talu yang sesekali membentuk irama terkenang di hati.Bersamaan dengan indahnya suara lantunan Al-Quran, maka di ujung malam yang masih diselimuti oleh embun putih yang menghalangi jarak pandang, dan dingin yang menusuk tubuh, maka mulailah bermunculan sososk-sosok manusia yang meninggalkan kegelapam tidurnya, mulai berdiri menggapai handuk menuju jamban, mereka satu-satu bersusulan dengan wajah yang masih kelam dan merasakan dingin yang menyentuh tubuhnya.Tidak lama kemudian suara itu semakin bergemuruh, mesjid mungil menjadi tumpuan berkumpul setelah semua dalam posisi sadar bahwa waktu shubuh telah datang dan sholat berjamaah siap dilaksanakan, semua berbaris tanpa komando, seluruhnya telah menyesuaikan diri duduk berbaris menunggu adzan berkumandang.
Di depan masjid persisnya di mihrab, telah duduk seorang tua yang penuh wibawa, dengan senyuman terkulum dibibirnya seakan isyarat menyambut setiap yang datang ke mesjid.Tidak lama kemudian setelah shalat berjamaah selesai semua berhamburan keasrama, dan kemudian ada suara panggilan bahwa semua harus menuju ke kelas dengan kelengkapan alat belajar . Akhirnya anak anak yang masih mungil dan menuju dewasa itu bersegera mendatangi ruang kelas, hingga datang mentari menyeruak di ufuk timur seakan memberi isyarat jika hari itu sudah di mulai.Maka para santri itu mulai keluar dari ruang kelas saling menyusul untuk menuju ruang makan, teapi tidak lama kemudian dengan nasi yang masih menempel di bibir, tiba tiba panggilan masuk kelas mulai kembali berkumandang. dan semuanya tidak dapat beralasan harus kembali masuk dan belajar lagi di kelas. Begitulah hingga datang kembali malam, hingga datang kembali fajar, hingga datang kembali taluan, hingga datang kembali himbauan dan nasehat.

Buat Kelas 3


Tak terasa seakan baru semenit yang lalu kita berkumpul bersama di kelas 2 tsanawiah dengan penuh kenakalan yang membuat pembina kita pusing dan setres sampai sampai pembina kita nekad memarkirkan motornya di asrama.Kita menjalani hari hari itu dengan senang, walaupun banyak diantara kita yang sering kena marah pembina .banyak hal yang menarik saat kita sekolah di kelas dua dulu. ketika pelajaran pa atep salah satu guru yang kita cintai tidak dapat hadir memberi kita sebuah pelajaran matematik dan pa edi seorang guru yang luar biasa yang bisa memadukan antara mencukur rambut dengan ilmu fisika yang begitu rumit, kita sangat gembira sekali seakan libur panjang telah tiba dan salah satu di antara kita memulai dengan suara "hayu urang balik euy" dan seluruhnya menjawab kompak "hayuuuuuu" .

Dan di tahun ini sayang sekali kita tidak bersantai santai lagi seperti kelas dua dulu, di tahun ini bukan lagi membuat pembina marah atau pulang saat guru tidak ada itu merupakan hal yang seru, karna semua itu akan membuat kita kalah pada diri kita sendiri, di kelas 3 ini kita sudah mulai belajar dewasa bagaimana mengatur waktu, kapan harus asyik dan kapan harus serius di depan kita ada UN yang harus kita kalahkan, bila UN mengalhkan kita, kita akan diam menjadi orang yang rendah dan harus menunggu sampai pergantian tahun, tapi bila kita dapat mengalah kan UN kitalah yang akan maju menjadi orang yang lebih baik.