Kamis, 23 Oktober 2008

IEU TEH PESANTREN LAIN

saat aku pertama kali melihat sebuah gambaran sekolah ku yang ada di garut ibuku bilang "a sakolahna di garut mah santrina balageur saroleh kararasep . . . ." ku senang mendengar semuaitu aku pun bersemangat untuk memulai hidup mandiri di sebuah pesantren itu. aku menunggu dan menunggu kapan waktunya aku mulai sekolah disitu, ku melamun dengan segala hal yang indah nanti di pesanteren aku jadi anak yang soleh, pinter baca kitab, pinter bahasa arab dan pinter segala hal.
saat waktunya tiba aku mulai senang dengan segala halnya semuanya aku persiapkan dengan matang matang nya. Dan akhirnya aku sampai di pesantren itu. aku mkulai melihat kasur ku dan sebuah lemari dan melihat wajah teman baruku. saat itu aku mulai menyesuaikan diri di sekolah. aku mulai bersosialisasi dengan luingkungan ku.
saat hari pertama ku mulai enak dengan semuanya aku mulai enjoy dengan teman ku. saat hari kedua aku masih menikmati hidup dengan segala kesibukanya di bangunin subuh masuk jam 5 sekolah full pulang jam 9 banyak kegiatan lagi. tap saat hari ketiga aku merasakan ada sesuatu yang aneh sampai gak bisa membuat ku nutup mulut aku melihat hal yang gak pernah aku bayangkan di sebuah pesnatren ini dan aku mulai mempertanyakanya "ini pesantren bukan".
Aku melihat seorang santri yang sehabis makan di tumpahkan di meja aku melihat seorang santri yang bilang kancing coplok aku meliahat seoarang santri yang merokok. kehidupan ku mulai berubah saat di situ aku mulai mempertanyakan kepada pembina semuanya dan ku mulai mempertanyakanya pada ibuku yang bilang kalau pesantren ini bagus. tapi semunya bilang dengan sebuah kalaimat yang pendek "ah biasa ngarana oge pasantren" ????????????.
Setelah semua itu terjadi aku mulai diam mencoba menerima apa yang terjadi di sekolah ku aku mulai ingin meninggalkan sekolah ku ini tapi itu hanya selintas dalam pikirin ku danku kulai meneruskan kehidupan ku di sana.
setelah sebulan di sana ternyata terletak sebuah keistimewaanya. aku mulai merasa disana itu saya bisa jadi apapun yang saya inginkan saya mau juadi pencuri tingkat profesional di sana memulainya dengan loncat pagar dan maling sendal. saya mau jadi ulama di sana banyak organisasinya ada kmr kqr dll.teman banyak yang ngejek dengan ejekan yang sangat menyakitkan hati sekali tapi dari situ saya bisa ambil hikmah kalau saya dirumah temen saya ngejeknya biasa jadi gak berpengaruh buat saya di pesantren mah ngejekna "kancing coplok belegug tolol bisa maca teu" kalu di rumah mah cuma "culun, bego, doang" jaid gak berpengaruh buat saya dan saaya jadi kebal ejekan.

Saya asyik hidup di sana saya enak hidup disana banyak hal yang membuat saya erubah jadi yang lebih baik dan saya akui ini pesantren yang sangat unik.