Jumat, 10 April 2009

wrong!

ketika remaja putri indonesia rela mengeluarkan banyak uang sakunya untuk membeli obat langsing, cream putih wajah atau facial foam anti jerawat satu hal yang hadir dalam benak mereka adalah tubuh indah langsing, seksi, juga standar kecantikan yang dipamerkan iklan dan media masa. mereka cenderung terseret pada arus kebudayaan yang sama,dengan trend yang sama, gaya yang sama dan selera yang sama. trend dengan segala kemajuannya bergerak begitu pasif dan extream menghancurkan semua orang tanpa ampun. saat ini semua gadis remaja tengah bermimpi menjadi naomi campell, claudia schiffer atau seperti bretney spears. dan tanpa sadar, mereka telah di bawa untuk kehilangan jati dirinya sendiri. mereka cenderung kehilangan orientasi untuk menjadi diri mereka sendiri.
dan ingatlah, ketika bagaimana mereka kaum remaja laki-laki maupun perempuan, lebih suka nongkrong di mall sambil menenteng produk produk baru dari merek hand phone terbaru yang mereka miliki, misalnya. dan dengarlah apa yang mereka bicarakan di keseharian, tidak jauh seputar mtv tangga lagu, film film terbaru, gejala apakah ini ?
sementara tempat tempat yang lebih bermanfaat semacam perpustakaan, masjid dan sekolah, seolah sepi. sadar atau tidak, remaja kita, cenderung memilih mengerjakan hal hal yang bersifat euforis dan kesenangan belaka. sementara untuk kegiatan kegiatan yang lebih positif semacam seminar, bedah buku, workshop dan lain lain cenderung di tinggalkan. sepertinya hal ini sudah cukup untuk menerangkan bahwa saat ini remaja indonesia miskin kesadaran yang seharusnya mereka kembangkan, tidak memiliki antusiasme pada kegiatan yang sebenarnya lebih recomended untuk mereka ikuti dalam rangka mengatakaan kualitas diri mereka.
tak sebatas hanya itu, keterlibatan pihak lain termasuk pemerintah dalam memberikan dukungan dalam kegiatan semacam keilmuan dan keagamaan cenderung minim.
kesadaran sosial remaja kita pada umumnya memang masih dalam tanda tanya besar banyak kalangan . lihatlah berapa jumlah perang kasus dalam satu tahun, berapa orang remaja yang terlibat kasus narkoba dalam satu tahun.
dan memang benar jika emha ainun nadjib berkata kalau remaja yang terapung di permukaan hingga saat ini adalah "miskin pola ekspresi"
lihatlah tulisan anak anak sekolah di bangku bangku kelas , di wc di bangku bangku bis kota atau di tembok tembok kosong. hal ini sudah mewakili sebagian contoh yang dapat membuktikan bahwa benar, remaja kita ini memang miskin pola ekspresi. disadari atau tidak, jika remaja dan pelajar kreatif, mereka mampu mengekspresikan kreatifitas dan kemampuan yang mereka miliki pada tingkatan yang seharusnya lebih positf.
mereka tidak perlu coret bangku sekolah dengan gambar gambar, kenapa tidak di salurkan dalam dunia seni yang lebih bermanfaat, lebih positf, lebih baik lagi bagi mereka dan lebih keren? melukis misalnya dan sebenarnya begitu banyak bukti yang bisa kita tentukan di keseharian, tapi tidak kita sadari sebagai krisis! krisis obsesi krisis intelektual dan krisis kreatifitas.

0 komentar: